Lulusan Terbaik Isapan Jempol (Sebuah Puisi)



(Realitas dilematis para lulusan terbaik di beberapa kampus. Lulusan terbaik terkadang hanya sebagai ceremonial semata saat prosesi wisuda, karena begitulah tuntutan prosesi wisuda. Setelahnya?)


Kau lulusan terbaik
namamu disebut-sebut tinggi
dianjung-sanjung dengan penuh penghargaan
dihadapan ribuan wisudawan -wisudawati lainnya
cumlaude nilaimu


Oh.. lulusan terbaik
empat tahun kau telah belajar dengan giat
menghafal ini dan itu,nilai selalu terbaik
malam-malam, tidurmu, tak nyenyak
buku menjadi buah tangan, selalu di tangan


Apa peduli mereka?
setelah kau selesai, semua tiada lagi
kebanggaan itu telah beranjak pergi
sekejap saja, tak menoleh lagi
orang-orang pun tak peduli
sejejer prestasi,
yang pernah kau raih
nilai-nilai A yang kau dapati
hanya menjadi ingatan yang tak berarti
untung saja sempat terekam di lembaran transkip nilai


Tapi apa pedulinya?
empat tahun hanyalah sia-sia
kerja kerasmu,
keringatmu,
lemburmu,
ha.. ha.. tidak ada!
tidak ada yang peduli dengan itu?
kau harus melamar kerja lagi bukan?
sama seperti teman-temanmu yang lain
kau wisudawan terbaik bukan?
kau lulusan terbaik bukan?
belum juga terurai itu menjadi kenangan


Apa pedulinya?
kau lulusan terbaik bukan?!
bukan?!
bukankah kau lulusan terbaik? 


Dimana dosen-dosenmu yang menyematkan nilai A?
Dimana mereka yang memberimu nilai cumlaude?
Dimana kampus yang menobatkanmu sebagai lulusan terbaik?

Sumber Gambar: Google




Komentar

Populer