Arti Cinta dan Ketulusan (Lebah dan Madu)
Kerap kali seorang mengaku jatuh cinta, padahal tidak lebih itu adalah belenggu nafsu. Cinta tidak pernah ingin memusnahkan kehadiran manusia dan komunitas manusia lain di muka bumi. Cinta tidak pernah menuntun kita melepaskan diri dari memberi peran nyata, menolong, dan lain sebagainya, kepada manusia dan komunitas manusia lainnya.
------------
"Aku melakukan ini untukmu, wujud cintaku, ketulusanku!"
.."Tidak! Itu bukan ketulusan. Ketulusan tidak pernah mengharap imbalan, seperti Sang Surya dan Rembulan yang tak pernah meminta balasan apapun dari bumi"
"Tapi setidaknya, tiliklah aku"
...."Kau sedang tidak menggunakan akal. Rasamu sedang liar, akalmu sedang tidak aktif, nafsu telah menguasaimua. Cinta macam apa yang mematikan karunia terbesar dari Tuhan?!"
"Ah jadi kau mulai ragukan cintaku?"
..."Aku ragu pada seorang yang mengaku mencintai, tapi hanya berbuat baik dengan dalih ketulusan kepada insan yang dicintainya, sedangkan pada manusia bahkan untuk membantu pun engkau enggan"
"Baiklah aku harus pergi darimu!"
..."Sayang.. Kau sedang buta. Rasaku butuh orang sepertimu, tapi sikapmu yang membuatku menolakmu, kehidupanku, hakikat kemanusiaanku enggan memilihmu"
"Sikap yang mana?"
..."Kau mengabaikan untuk berbuat baik kepada manusia yang lain. Cinta semacam itu tidak lebih dari cinta anjing. Belajarlah cinta dari lebah kepada bunga. Cinta mereka bukan hanya untuk mereka tetapi juga untuk yang lainnya"
Komentar
Posting Komentar