Mereka Makna Doa (Sebuah Semangat Pikiran)



Berdoa adalah menyeruakkan resah. Sembari mengoreksi kealpaan diri.


Mengumpulkan titik-titik semangat, mempekakan diri dari kemungkinan lalai yang sengaja atau tak disengaja. Di terminal ini manusia benar-benar akan menyadari gelapnya kedalaman dirinya, bentangan panjang kekurangannya.


Kedalaman yang gelap itu, panjang bentang kekurangan itu, takkan mampu tertutupi hingga terbongkar apa-apa yang dikandung badan, sampai menjadi tanah kembali.


Maka tugas kita bukan untuk mengejar segala-galanya, bukan untuk memperbaiki segala-galanya, bukan menerangi alam-alam gelap dalam diri itu, bukan untuk mengisi bentang panjang kekurangan itu, sebab akan ada saja ruang-ruang, akan ada saja momen-momen dari semua itu, yang akan menjadi bukti bahwa kesendirian kita pun, sungguh sangat terbata dan terbatas.


Olehnya, tugas kesendirian itu adalah berikhtiar semampunya, sambil menoleh ke dalam diri, tentang apa yang telah diperbuatnya, tentang lalai yang senantiasa menempelinya bagai bayangan.



(Seumber Gambar: Google)



Doa adalah mengumpulkan titik-titik semangat, menyatukan tetes-tetes optimisme, bukan untuk mendapatkan segalanya. Dia sudah demikian pemurahnya menganugerahkan hidup dan daya, Dia dengan pengetahuan-Nya mengetahui segala apa yang telah terjadi sejak awal, mengetahui kekinian, mengetahui keakanan dan akhirnya, bahkan apa yang terbesit dari seorang manusia, bahkan apa yang dilakukan oleh seekor hewan pun, gerak tumbuhan, deru ombak, hembus angin, gerakan lempeng bumi, tabrakan antara bintang-bintang.


Akan kita merasa, bukan berpikir bahwa jika demikian letak keadilan-Nya itu dimana? Tentang apa yang telah terjadi kepada Iblis? Tentang apa yang terjadi terhadap Fir'aun, Hamman, Namrud, Dajjal, Abu Lahab dan lainnya? 


Padahal kita sedang mereka makna adil. Padahal kita sedang mereka bagaimana keadilannya? Padahal kita sedang mereka apa kasih-sayang-Nya? Padahal kita sedang mereka bagaimana kasih-sayangnya?


Sampai disini saja dulu. Bahwa doa adalah mengumpulkan titik-titik semangat, menyatukan tetes-tetes optimisme. Berdoa adalah sebagai sebuah upaya untuk menghibur diri dari penat dan pekatnya problematikan kehidupan. Berdoa adalah dialog internal untuk membangkitkan kekuatan dahsyat dari yang terdalam. Sementara kita tidak tahu apa, bagaimana, mengapanya. 


Sampai disini saja dulu. Dan ini pun adalah rekaan.







Komentar

Populer