Aku Gelap Penuh Lumpur Bau (Sebuah Puisi)
Aku sembunyi dari dunia
Serapat-rapatnya
Aku gagah perkasa menyambut dunia
Sekuat-kuatnya
PadaMU kasihku Aku tak dapat sembunyi dariMU PadaMU Paduka Aku merendah serendah-rendahnya Aku merengek sejadi-jadinya
DariMU junjunganku Apa yang mampu ku selipkan? Padahal dayaku adalah dayaMU Apa yang dapat kubanggakan? Pencapaianku adalah karuniaMU
Tak ada indah untuk menggambarkan keindahanMU Tak ada kata sanjung untuk mengukur ketinggianMU Takkan ada kata rendah untuk menghinakanMU Sempurna takkan mampu menafsirkanMU
Kerinduanku padaMu paduka Memuliakan ku yang hina Mengangkat ku di dasar dina asfala CintaMu padaku paduka Mampukah aku menjawabnya?
CintaMu padaku paduka CahayaMu menuntun hamba Meniti jalan yang rimbun aralnya
Tak ada cahaya secerah-seterangmu paduka Rintihah ini takkan bisa meraihMu kekasihku Tambahkan-tambahkan terus paduka Biarkan aku tenggelam dalam rinduku
Cerahkan-cerahkan terus paduka Biarkan aku, hamba gelap penuh lumpur bau Menyusuri berkas-berkas cahayaMu
PadaMU kasihku Aku tak dapat sembunyi dariMU PadaMU Paduka Aku merendah serendah-rendahnya Aku merengek sejadi-jadinya
DariMU junjunganku Apa yang mampu ku selipkan? Padahal dayaku adalah dayaMU Apa yang dapat kubanggakan? Pencapaianku adalah karuniaMU
Tak ada indah untuk menggambarkan keindahanMU Tak ada kata sanjung untuk mengukur ketinggianMU Takkan ada kata rendah untuk menghinakanMU Sempurna takkan mampu menafsirkanMU
------
Kerinduanku padaMu paduka Memuliakan ku yang hina Mengangkat ku di dasar dina asfala CintaMu padaku paduka Mampukah aku menjawabnya?
CintaMu padaku paduka CahayaMu menuntun hamba Meniti jalan yang rimbun aralnya
Tak ada cahaya secerah-seterangmu paduka Rintihah ini takkan bisa meraihMu kekasihku Tambahkan-tambahkan terus paduka Biarkan aku tenggelam dalam rinduku
Cerahkan-cerahkan terus paduka Biarkan aku, hamba gelap penuh lumpur bau Menyusuri berkas-berkas cahayaMu
SCTV Transmisi Kendari, 22 Februari 2017
(Sumber Gambar: Google) |
Komentar
Posting Komentar