Ayat Qauliyah dan Kauniyah (Sebuah Tinjauan Umum)


Ayat-ayat qauliyah adalah ayat-ayat yang difirmankan oleh Allah Rabbul Izzati yang tertulis dalam mushaf al Quran yang terdiri dari 30 juz, 114 surat, 6236 ayat. Ayat kauniyah adalah tanda-tanda atau ciptaan Allah yang berupa ciptaan yang wujud di sekeliling manusia, baik individu manusia itu sendiri, benda-benda, ciptaan selain manusia, termasuk kejadian dan peristiwa yang terjadi di alam ini. Keteraturan dan keseimbangan alam, keanekaragaman hayati, langit yang kukuh, lautan yang membentang luas, gunung-gunung yang tinggi, pergantian malam dan siang, cahaya matahari dan sinaran bulan, berbagai macam wajah bentuk tubuh dan potensi manusia.


Kesamaan keduanya bahwa qauliyah dan kauniyah pada akhirnya berujung kepada Allah, qauliyah adalah perkataan Allah, dan kauniyah menyadarkan tentang kebesaran dan ciptaan Allah Rabbul Izaati. Kedua-duanya dapat dipelajari, dapat menjadi spesifikasi keilmuan tertentu.


Bedanya qauliyah secara garis-garis besar telah ditafsirkan secara umum oleh Nabi, para sahabat, dan para pewarisnya yaitu para ulama. Qauliyah berbicara tentang aturan-aturan dasar kehidupan, memuat tentang penjelasan penciptaan langit dan bumi, kisah-kisah kehidupan manusia masa lalu, instrumen-instrumen kehidupan kekinian, bahkan tentang kematian, tamatnya alam semesta, kehidupan kembali, dan hari pembalasan yaitu syurga (kenikmatan) dan neraka (kesengsaraan dan siksa).


Ayat kauniyah sebagai bukti kebesaran Sang Pencipta, membuka ragam spesifikasi keilmuan. Mulai dari ilmu tentang manusia yang cabangnya begitu beragam, genetika, psikologi, dan lainnya, hingga luar angkasa, astronomi, dan lain sebagainya, tidak hanya makhluk hidup (biologi), melainkan juga makhluk tak hidup, bahkan iklim (klimatologi). Semakin spesifik dan mendalam, semakin nampak ‘bekas tangan’ Sang Pencipta. Kauniyah ini semakin berkembang sesuai dengan tingkat pencapaian (keulatan) manusia dalam keilmuan tersebut. Sehingga sering terjadi pada tenggang masa tertentu belum dimengerti (diketahui), pada masa-masa berikutnya telah dimengerti (diketahui).


Disisi lain juga ayat-ayat qauliyah memotivasi manusia untuk berekspresi dan bereksprimen (mempelajari, menyelidiki, merenungkan) terhadap ayat-ayat kauniyah ini. Dewasa ini ditemukan bahwa ada kesesuaian antara pesan-pesan ayat-ayat qauliyah dengan kauniyah. Ada upaya juga mengintegrasikan antara qauliyah dan kauniyah, sehingga terkadang ayat kauniyah dijadikan sebagai pendekatan untuk memahami atau menjabarkan ayat-ayat qauliyah.




 
(Sumber Gambar: Google)







Komentar

Populer