Gerakan Pencerahan IMM Membumikan Nilai-Nilai Kemajuan

   


“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.”
(QS. Ali-Imran (3) : 190—191)


---------------------------
 





-----------------------


A.      Reposisi Terminologi Gerakan


Gerakan berarti sebagai perubahan dari satu keadaan kepada keadaan lain. Dalam hal ini gerakan diartikan berlawanan dengan kata diam atau tetap. Sebagai contoh daun bergerak, manusia melangkah. Gerakan sebagai keniscayaan kehidupan, juga menjadi ciri hidup. Ini berarti bahwa gerakan tak dapat dipisahkan dari daya kehidupan.


IMM sebagai organisasi, wadah berkumpulnya mahasiswa yang menyetujui ideologi muhammadiyah untuk memahami dan mendakwahkan islam, niscaya juga tak dapat dipisah dari gerakan. Gerakan organisasi disini dimaknai sebagai semua aktivitas organisasi.


Aktivitas organisasi ini tidak boleh dimaknai sebagai sekadar pengguguran kewajiban, atau melaksanakan rutinitas dalam satuan waktu atau periode. Jika hal ini terjadi maka ini adalah kegagalan pemahaman, kesesatan pemahaman, atau kegelapan pemahaman. Olehnya itu maka setiap aktivitas organisasi mestinya terencana, terorganisasi, dan terukur. Hal ini pun harus berlaku dalam spesifikasi gerakan atau dikenal dengan Trilogi Gerakan IMM, yaitu gerakan keagamaan, kemahasiswaan, dan kemasyarakatan.



B.       Arah Kebijakan Organisasi



  1. Manajemen Organisasi yang Berkemajuan, meliputi administrasi, tata kelola organisasi, tata kelola keuangan, penguatan peran organisasi berdasarkan stratifikasi masing-masing
  2. Penguatan dan peningkatan kualitas kader meliputi aspek religiusitas dan intelektualitas
  3. Peningkatan gerakan dan peran kemanusiaan universal (humanitas), meliputi gerakan advokasi dan pemberdayaan
  4. Membangun relasi positif-mutualisme internal dan eksternal yaitu lembaga-lembaga terkait (stakeholders), pemerintah dan lembaga-lembaga profesi



C.      Penutup


Segenggam azam dan sejumput asa harus lahir dan terus tumbuh dalam diri, sebagai wujud bakti kepada Allah Rabbul Izzati, wujud cinta kepada Rasulullah Muhammad SAW yang agung, termanifestasi dalam gerakan untuk membangun dan mengembangkan Ikatan.


Kini bukan lagi saatnya meratapi, bukan lagi momennya berpangku tangan, melati telah menanti, sejarah umat telah menuntut bukti. Semoga Allah Rabbul Alamin membimbing ke jalan yang benar, dan melimpahi rahmat dan ridho-Nya dalam menempuhi setiap perjuangan.


Billahi fi sabilil haq fastabiqul khairat



Kendari, 2 Februari 2017

Komentar

Populer