Sasar Milenial

 

Sumber gambar: Google



Oleh: Haidir Muhari


Penduduk di Sulawesi Tenggara (Sultra) menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 2.624.875 jiwa. Data tersebut hasil Sensus Penduduk, dirilis pada September 2020.


Masih dari data tersebut, komposisi terbanyak diraih oleh Gen Z mencapai 32,93%. Rentang usia kelahiran 1997-2012.


Pada ranking kedua diraih oleh milenial dengan kelahiran tahun 1981-1996. Persentasenya mencapai 25,95%.


Selanjutnya diikuti oleh Gen X mencapai 18,89%, kelahiran tahun 1965-1980. Dari data-data tersebut, BPS masih mengategorikan Sultra dalam bonus demografi untuk usia produktif (16-64 tahun) mencapai 68,62%.


Data tersebut tak jauh berbeda dengan demografi penduduk Indonesia. Masih dari hasil sensus penduduk 2020 yang dipublikasikan oleh BPS.


Dari 270,2 juta jiwa, Gen Z menempati persentase tertinggi mencapai 27,94%. Lalu disusul milenial sebesar 25,87%, Gen X 21,88%, Baby Boomer (1946-1964) 11,56%, post gen Z (2013 dst) 10,88%. Di persentase paling kecil Pre-Boomer atau kelahiran sebelum 1945 sebesar 1,87%.


Penggunaan media sosial di Indonesia cukup tinggi. Laporan dari Data Reportal, Januari 2022, menyatakan bahwa pengguna media sosial di Indonesia mencapai 68,9% dari total populasi di Indonesia. Per Januari 2022 jumlah penduduk di Indonesia mencapai 277,7 juta jiwa.


Dari data tersebut kecenderungan pengguna media sosial di Indonesia pada tingkat pertama diduduki oleh Youtube. Lalu diikuti, Facebook, Instagram, dan pada posisi ke empat oleh TikTok.


Untuk Pengguna Instagram, Desember 2020 dari data yang dipublikasikan oleh Napoleon Cat untuk usia 18-34 tahun mencapai 68%. Jumlah pengguna Instagram di Indonesia mencapai 83.770.000.


Khusus pengguna Tiktok di Indonesia tahun 2021, dari data yang dikemukakan oleh App Annie app user behavior analysis, terdapat 76% pengguna berusia 18-34 tahun. Persentase yang lebih besar dibanding dengan Instagram untuk rentang usia yang sama.


Apa pentingnya data-data tersebut bagi kita? Data bagi masyarakat umum mungkin hanya deretan angka-angka tanpa makna. Namun, bagi kalangan yang punya kepentingan tertentu, data adalah peta.


Untuk kalangan generasi muda di Sultra, ambil saja Gen Z dan Milenial melebihi separuh penduduk Sultra, mencapai 58,88%. Generasi ini tentu saja akan menjadi sasaran dari pihak-pihak yang berkepentingan.


Dari data-data di atas, untuk menyasar generasi muda atau kita sebut saja milenial adalah dengan TikTok dan Instagram. Termasuk untuk menghadapi kontestasi pemilu dan pemilihan serentak tahun 2024 nanti.


Mungkin karena itu juga di sekitar kita jumpai dan agaknya akan semakin lazim menjelang 2024. Bahkan beberapa yang akan berkontestasi banyak juga menggunakan media sosial, khususnya TikTok atau juga Instagram.


Sasarannya adalah milenial. Kenapa milenial? Karena usianya cukup syarat sebagai pemilih di 2024 nanti. Apalagi kerap terserang demam viral.


Sebagai contoh video viral di TikTok dengan latar lagu Cinta Sampai Akhir dari Raffa Affar. Orang-orang akan berbaris dalam ruangan, lalu mematikan lampu. Kemudian menyalakan senter handphone dalam gelap sambil melambaikan tangan. 


Tentu bukan hanya untuk kepentingan politik. Data kecenderungan milenial itu juga dapat digunakan untuk bisnis, pengembangan gerakan mahasiswa, dakwah virtual, dan lain sebagainya.(*)

Komentar

Populer