Kubang: Pantai Mutiara Buton Tengah

 



Oleh: Haidir Muhari



"Wifi atau sinyal internet juga sekarang memiliki peran seperti kebutuhan layaknya makan setiap hari"

--Yuliandre Darwis, Ph.D, Komisioner KPI Pusat



Pariwisata berkembang ke arah digital tourism. Itu adalah keniscayaan yang tak bisa terhindarkan.


Itu tidak sekadar memudahkan wisatawan mengakses informasi wisata atau juga informasi penginapan terdekat, atau juga melakukan pembayaran online. 


Di era digitalisasi saat ini, sinyal internet menjadi kebutuhan primer setiap warga. Seperti kata komisioner KPI Pusat pada kutipan di atas, adalah hak asasi yang melekat seperti kebutuhan makan setiap hari.


Sehingga cara yang paling ampuh untuk melumpuhkan dinamika sosial saat ini adalah mengisolasi warga dari akses telepon dan internet.


Internet adalah infrastruktur strategis di dunia wisata. Sehingga sudah semestinya tempat wisata dijangkau jaringan internet. Termasuk di Pantai Mutiara, Gumanano, Buton Tengah.


Pantai Mutiara, Desa Gumanano, disebut-sebut sebagai destinasi wisata yang paling banyak menyumbang pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata di Buton Tengah.


Pantai ini memang fenomenal. Bukan hanya butiran pasirnya putih dan halus. Setidaknya pantai ini menjadi saksi beberapa agenda fenomenal.


Kepala Desa di Buton Tengah pernah dilantik massal di pantai ini. Belum lama ini juga pantai ini naik di pemberitaan nasional karena di era pandemi  pengunjung melakukan joget massal, tak acuhkan protokol kesehatan.


Memang pasca Idul Fitri pengunjung berjubel dan berjejal-jejal. Apalagi di hari Ahad, 16 Mei 2021 itu. Kejadian joget massal itu salah satu potret dari sudut yang sempat terekspos.


Pasca viralnya joget massal, pantai ini langsung di tutup untuk wisatawan. Bahkan beberapa tempat wisata lain juga ikut ditutup, misalnya di Kota Baubau.


Tapi, bukan itu maksud tulisan ini. Itu hanyalah potret mini dari satu kubang.


Saya berbincang secara random kepada beberapa pengunjung yang jeleknya akses jaringan telepon, termasuk juga jaringan internet.


"Kita masuk pantai ini susah kita mo menelpon, apalagi mo pake internetan," keluh pengunjung.


Memang bukan lagi rahasia tentang susahnya akses jaringan di pantai ini. Pengunjung dan masyarakat seperti "ter-kubang" dalam kepapaan jaringan.


Pantai Mutiara memang fenomenal. Semoga akses jaringan telepon dan internet tak lagi terkubang, segera terbuka.(*)

Komentar

Populer