Kamu yang Terlalu Lama Terlelap (Sebuah Puisi)
Sudah terlalu lama
Kamu terlelap dan terlena
Terbuai oleh ambisi
Atau bahkan tertawan oleh kemalasan
Yang kau buat sendiri
Sementara..
'mereka' terus bergerak
Jika kamu merasa benar,
Jika kamu merasa baik,
Maka apalah lagi yang kau tunggu?
Haruskah gunung-gunung menyemburkan lahar?
Haruskan samudera mengeringkan airnya?
Haruskan angin menadatangkan badainya?
Haruskan langit memerah pecah?
Masihkah kamu menunggu pekikan dari langit?
Masihkan kau menunggu malaikat terakhir penyampai wahyu?
Haruskah rata semua gunung?
Haruskah tercemar dan kering mata air?
Haruskah menjurang tanah-tanah datar?
Oh..
Bukan itu..! Bukan itu!!
Kamu yang terlalu lama terlelap
Dimana matamu?
Mata apa yang tak bisa melihat realitas kini?
Dimana telingamu?
Telinga apa yang tak bisa mendengar guntur kemelaratan, tangis kemerosotan, pekikan kegelapan?
Oh..
Buka itu..!! Bukan itu!!
Lagi-lagi bukan itu!!!
Bukan mereka yang terlalu jahat!
Bukan mereka yang tak punya hati nurani!
Bukan mereka yang akan menang!
Tapi kamu!
Iya kamu!!
Kamu yang telalu lama terlelap!!
(Sumber Gambar: Google) |
Komentar
Posting Komentar