Membangun Kesadaran Meraih Kemenangan


Rasulullah bersabda: Ketahuilah, sesungguhnya kemenangan itu bersama kesabaran, ada jalan keluar dalam setiap kesulitan, dan ada kemudahan dalam setiap kesusahan. (HR. Al-Baihaqi)



Sabar itu benar-benar ajaib dan sudah terbukti pada kehidupan banyak orang. bila kita memperhatikan kisah hidup orang-orang sukses,  maka akan kita dapati bahwa kehidupan mereka penuh dengan keuletan dan kerja keras dalam waktu yang lama. sebab, tak ada kesuksesan yang datang begitu saja tanpa diusahakan dengan sungguh-sungguh. semua butuh proses.




(Sumber Gambar: Google)



Seorang pengusaha sukses tidak meraih kesuksesan begitu saja. dibalik kesuksesannya, ada kerja keras yang ia lakukan dengan sungguh-sungguh. bahkan, dihiasi oleh kisah jatuh bangun dan kemudian bangun lagi dan terus bekerja. seorang pelajar yang sukses juga melalui masa-masa perjuangan dalam belajar dan menempuh pendidikannya. Hidupnya diisi oleh ketekunan untuk membaca, menulis, menambah ilmu, meningkatkan pengetahuan, dan mengasah keterampilan.



Siapa yang sabar, dialah yang sukses. apa pun yang kita inginkan, bisa tercapai asal diusahakan dengan sungguh-sungguh. Tanpa kesabaran, maka apa pun yang diinginkan tidak akan pernah tercapai.


Kesabaran tidak hanya diperlukan ketika mendapatkan musibah, saat ada keluarga meninggal, terkena sakit, tertimpa musibah, atau tertimpa hal-hal lain yang tidak mengenakkan.  Namun, ia juga dapat menjadi bahan bakar utama untuk bergerak dan mendapatkan berbagai harapan dan cita-cita.


Dalam hidup ini, ada beberapa kondisi di mana seseorang mukmin dituntut untuk bersabar. Kondisi tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Ketika ditimpa musibah dan bencana; bagi orang yang beriman, dia harus tahan uji, baik lahir maupun batin, demi menjaga dan membela keimanannya.
  2. Ketika nafsu membara; nafsu memiliki potensi positif jika digunakan pada tempatnya. Kalau dia tidak punya nafsu, maka maksiat yang dia tinggalkan tidak akan mendatangkan pahala yang besar, karena tidak ada ujian bagi dirinya ketika itu. tidak ada nilai lebih karena memang tidak ada tantangan.
  3. Ketika mendapat kenikmatan; Allah SWT berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melainkan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang merugi." (Al-Munafiqun:9)






Komentar

Populer