Dunia Sudah Semakin Bobrok (Sebuah Puisi)
Dunia sudah semakin bobrok
Bayi-bayi suci tak berdosa,
yang terlahir dari orang tua yang hanif,
menjadi tumbal kebringasan para elit dan tetua.
Anak-anak yang terlahir fitrah,
tak terbesit segorespun kebencian di hatinya,
diajarkan kubu-kubu, kelompok-kelompok
yang saling bersikukuh mencela, menarik hela,
dan menyimbahkan darah.
Orang-orang baik yang berkomitmen
kepada kebaikan dipinggirkan dan dihinakan.
Orang-orang lurus yang berkonsisten
di atas kebenaran, dilumat selunak-lunaknya.
Gedung-gedung besar, megah, tinggi,
dibangun memuncak-muncak hendak menggapai langit.
Gedung-gedung pencakar langit itu
bersimbah menjamur
tertancap pada punggung-punggung bumi.
Gedung-gedung itu menyilaukan mata,
tapi tidak menenteramkan hati.
Dunia sudah semakin bobrok
Kebenaran di caci-caci
Orang baik dipelotot-pelototi
Anak-anak lugu, lurus tak berdosa diiblisi
Dunia sudah semakin bobroknya..
Kekayaan alam di gerus sehabis-habisnya
Dunia sudah semakin bobroknya..
Ampunilah hamba-Mu...
Kekayaan alam di gerus sehabis-habisnya
Dunia sudah semakin bobroknya..
Ampunilah hamba-Mu...
Kendari, 4 Ramadan 1438 H
30 Mei 2017
Menjelang Buka Puasa
Komentar
Posting Komentar