Biarkan Aku Sendiri







Kalau aku sakit jangan pedulikan diriku
Kalau aku rehat jangan tanyakan kabarku
Aku tak inginkan kepedulianmu
Aku tak inginkan perhatianmu


Bukankah cintaku akan semakin memuncak?
Walau tanpa kabarmu, rinduku
akan semakin bergejolak memberontak


Kalau kau tak ada rasa
Kalau kau tak ingin membuka keseriusan,
membukanya lebar-lebar
tak perlu kau perhatian padaku


Walau cintaku, rinduku telah bergeliat
bertakhta bersahaja dalam kalbu ini
telah memeluknya erat-erat,
wajahmu, suaramu, aromamu


Aku bisa saja melarang tanganku
merangkai bait-bait tentangmu
Aku bisa saja menahan langkahku
menujumu, kabarmu, kesehatanmu, semua tentangmu
Tapi hatiku,
tak bisa ku kuasai,
untuk melupakanmu


Jarak beruntung telah menjagaku
untuk tidak kau mendengar sendu sedan rintihku,
di malam-malamku
untuk tidak menyaksikan sengsara pilu,
batinku merindumu
Beruntung angin malam tetap membisu,
akan semua curahan hatiku
Beruntung sajadah masih melayaniku
meraup semua tetesan-tetesan rinduku


Cinta dan rindu,
adalah penyakit
yang tak punya penawar
tak bisa disembuhkan
menjadi sengsara lara,
hingga tak bermuara


Kalau aku sakit jangan pedulikan diriku
Kalau aku rehat jangan tanyakan kabarku
Aku tak inginkan kepedulianmu
Aku tak inginkan perhatianmu


Biarkan aku sendiri dalam ikhtiar takdirku
Akan ada saja cara takdir mempertemukanmu denganku
Seseorang yang telah diciptakan untukku





Kendari, 1 Juli 2018






Komentar

Populer